Tahap Perkembangan Folikel - Folikullogenesis adalah tahap perkembangan folikel yang terjadi di dalam ovarium ternak betina. Tahapan folikullogenesis sejatinya adalah perkembangan folikel untuk menghasilkan ovum yang nanti akan dibuahi oleh spermatozoa pada proses fertilisasi.


Perkembangan folikel dimulai dimana sel granulosa mengalami transformasi yang tadinya berbentuk datar menjadi sel folikular dengan terbentuknya satu sel granulosa.


Tahap kedua terjadi ketika sel granulosa tadi berkembang sehingga lapisan layer granulosa bertambah, dengan kata lain sel-sel granulosa pada tahap ini mengalami proliferasi. Folikel yang telah memiliki 2 hingga 4 lapisan sel granulosa ini disebut folikel sekunder. Sel granulosa disekitar folikel terus bertambah dan folikel yang memiliki sel granulosa lebih dari 6 disebut folikel tersier.


Folikel tersier ini biasa juga disebut sebagai folikel antral. Folikel tersier memiliki ukuran diameter 0,25 mm dan terus berkembang hingga lebih dari 14 mm. Folikel yang memiliki ukuran lebih dari 14 mm ini disebut sebagai folikel preovulasi atau folikel degraff.


Setelah mencapai folikel degraff maka kulit folikel akan mengeluarkan hormon estrogen yang akan memicu terjadinya estrus atau birahi. Kemunculan folikel degraff ini juga menandai bahwa folikel akan segera mengalami ovulasi.


Tahap perkembangan folikel terjadi karena terjadi peningkatan konsentrasi Follicle Stimulating Hormone (FSH) yang berfungsi utama dalam menginisiasi perkembangan folikel. Pada ternak sapi perkembangan folikel biasanya terjadi pada beberapa gelombang antara 2 sampai 3 kali gelombang perkembangan folikel.


Gelombang perkembangan folikel adalah tahapan dimulainya perkembangan folikel baru dalam satu siklus estrus ternak. Hal ini biasanya terjadi karena adanya fluktuasi konsentrasi maupun lonjakan FSH dalam darah. Gelombang perkembangan folikel yang kedua terjadi karena folikel pada gelombang pertumbuhan folikel pertama mengalami atresi sehingga tidak mencapai folikel degraff.


Pada ternak sapi yang mengalami 3 gelombang perkembangan folikel, peningkatan konsentrasi FSH terjadi pada hari pertama, kedua terjadi pada hari ke 8-10, dan ketiga pada hari ke 13,5 sampai hari ke 15 siklus estrus. Rata-rata lama setiap gelombang perkembangan folikel terkahir adalah 7 hari.


Pada siklus estrus yang hanya mengalami dua kali gelombang pertumbuhan folikel, lonjakan konsentrasi hormon FSH terjadi pada hari pertama dan pada hari ke 8 sampai hari ke 10.


Pada hari ke 10 fase perkembangan folikel, jika konsentrasi FSH menurun sedangkan konsentras Luteunizing Hormone (LH) meningkat maka akan terjadi lutealisasi sehingga dapat memulai perkembangan folikel ketiga.


Pada perkembangan folikel, fase luteal terbagi menjadi tiga yaitu fase awal luteal (3 hari pertama), fase pertengahan luteal (hari ke 10), dan fase akhir (pada hari ke 18-19). Pada fase awal luteal, pulse atau denyutal LH berada pada tingkat amplitudo rendah dengan frekuensi tinggi yaitu 20 sampai 30 denyutan per hari.


Peningkatan lonjakan LH akan terjadi pada fase pertengahan luteal namun frekuensinya rendah yaitu 6 sampai 8 denyutan per hari. Sedangkan pada fase akhir atau fase pre-ovulasi, denyutan dan konsentrasi LH sama-sama berada pada level tinggi sehingga memicu terjadinya ovulasi pada hari ke 21.


Berikut adalah diagram lonjakan LH dan FSH pada perkembangan folikel yang dikutip dari buku Reproduction in Cattle. Third Edition. Blackwell Publishing. oleh P.J.H. Ball dan A.R. Peters.








Sebagai kesimpulan bahwa fase perkembangan folikel dapat terjadi antara dua sampai tiga gelombang. Gelombang perkembangan folikel ini terjadi karena adanya fluktuasi dan mekanisme hormon FSH dan LH yang saling mempengaruhi. Folikel yang telah matang akan mengalami ovulasi dan kulit dari folikel yang ovulasi akan tumbuh menjadi corpus luteum.