Mengenal Hormon Reproduksi Ternak dan Fungsinya - Hormon adalah substansi spesifik atau zat yang dihasilkan oleh suatu kelenjar di dalam tubuh yang disebut kelenjar endokrin. Hormon berfungsi sebagai pembangkit aktifitas dalam fisiologi dan metabolisme yang penyebarannya diangkut melalui darah dan diterima pada sel target karena adanya reseptor. Hormon disebut sebagai subtansi spesifik karena hanya akan bekerja pada sel yang menjadi targetnya. Dalam reproduksi ternak, hormon juga berperan penting sehingga siklus reproduksi dapat berjalan normal.


Hormon dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya, tetapi harus tersedia. Sebagai contoh, Luteunizing hormone (LH) dalam plasma darah pada fase luteal (hari ke 10) pada proses folikullogenesis jumlahnya sekitar 5-8 ng/ml darah. Artinya bahwa dalam skala ukuran kebutuhan hormon sangat kecil, akan tetapi memiliki fungsi yang penting dalam metabolisme dan fisiologi.


Jenis Hormon Reproduksi


Hormon reproduksi dibagi menjadi 4 jenis, yaitu hormon asam lemak, glikoprotein, amines, dan steroid hormon.


Hormon asam lemak adalah hormon yang dibentuk dari asam-asam arahidonat dan memililki berat molekul 400 dalton.


Jenis hormon yang kedua adalah hormon glikoprotein. Hormon glikoprotein pada dasarnya adalah jenis hormon polipeptida, hanya saja susunan asam amino pembentuknya lebih panjang, yaitu lebih dari 100 asam amino, Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan LH adalah jenis hormon glikoprotein. Jenis hormon glikoprotein memiliki berat molekul antara 300-70.000 dalton.


Berikutnya adalah jenis hormon-hormon dalam kategori amines hormon. Hormon ini tersusun dari asam-asam amino tertentu yaitu tyrosine atau trytophan. Contoh hormon amines adalah melatonin.


Jenis hormon yang keempat adalah hormon steroid, yaitu jenis hormon yang dibentuk dari kolesterol. Jenis hormon steroid memiliki berat molekul antara 300-400 dalton. Salah satu jenis dalam kategori hormon steroid adalah Testosteron.


Fungsi Hormon Reproduksi


Gonadotrophin Releasing Hormone (GnRH) berfungsi sebagai hormon releasing yaitu hormon yang bersifat mempengaruhi kelenjar lain untuk memproduksi hormon tertentu. GnRH dihasilkan di hypothalamus tepatnya di median eminence, Ventromedial nucleus, dan ventromedial nucleus.


Fungsi utama GnRH adalah menstimulasi kelenjar anterior pituitary dalam pelepasan FSH dan LH. Mekanisme kerja GnRH adalah berdasarkan feedback negatif yang berasal dari gonad.


Prolactin Releasing Hormone (PRH) dan Prolactin Inhibiting Hormone (PIH), kedua jenis hormon ini diproduksi di hypothalamus dengan fungsi yang berbeda. Prolactin Releasing Hormone (PRH) berfungsi dalam memberikan pengaruh ke kelenjar pituitary agar melepaskan hormon prolaktin, sedangkan Prolactin inhibiting hormone (PIH) berfungsi sebaliknya yaitu memerintahkan kelenjar pituitary untuk menghambat pelepasan prolaktin.


Prolaktin sendiri diketahui sebagai hormon yang berfungsi dalam pengaturan sifat-sifat keibuan atau maternal behavior, menstimulasi kelenjar air susu (mamary gland) untuk menghasilkan air susu (ternak ruminansia), berperan penting dalam metabolisme, perkembangan pankreas, serta dalam pengaturan sistem kekebalan tubuh.


Luteinizing Hormone (LH) berfungsi utama dalam proses lutealisasi, sehingga LH sangat penting dalam ovulasi pada ternak betina. Folikel yang sedang berkembang membutuhkan peningkatan konsentrasi LH agar terjadi ovulasi. Fungsi LH juga dibutuhkan untuk pembentukan corpus luteum, serta mendukung terjadinya siklus estrus yang normal.


Pada ternak jantan hormon LH dikenal sebagai Interstitial Cell-Stimulating Hormone (ICSH), yaitu hormon yang diperlukan dalam mengaktifkan sel leydig untuk memproduksi hormon testosteron. Hormon testosteron sendiri berfungsi dalam proses spermatogenesis serta perkembangan karakteristik ternak jantan.


Dengan kata lain, fungsi LH pada ternak jantan secara tidak langsung berkaitan dengan tahapan perkembangan spermatozoa dan kemunculan sifat-sifat kejantanan serta pubertas.


Follicle Stimulating Hormone (FSH), adalah hormon yang berfungsi utama dalam proses perkembangan folikel atau folikullogenesis pada ternak betina dan spermatogenesis pada ternak jantan. Mekanisme kerja FSH dalam folikullogenesis juga melibatkan interaksi dengan LH sehingga kedua hormon ini harus tersedia cukup dalam tubuh ternak agar siklus estrus dapat berjalan normal.


Estrogen adalah hormon yang dihasilkan oleh folikel degraff di ovarium. Fungsi estrogen adalah perkembangan organ genital betina, memicu birahi sebelum terjadi ovulasi, penebalan endometrium, serta terlibat dalam persiapan kelahiran atau partus.


Estrogen berfungsi memiicu pembukaan cervix pada saat estrus serta sekresi cairan untuk memudahkan perjalanan spermatozoa ke dalam organ reproduksi ternak betina, sedangkan pada saat kelahiran ternak estrogen menyebabkan kontraksi pada otot-otot vagina sehingga memudahkan dalam proses kelahiran ternak.


Progesteron (P4) adalah hormon yang diproduksi oleh corpus luteum dan termasuk ke dalam golongan hormon steroid. Progesteron berfungsi dalam persiapan implantasi saat terjadi fertilisasi, serta mendukung fisiologi uterus pada saat kebuntingan dan perkembangan embrio. Selain itu, progesteron juga berfungsi menghambat LH dalam bentuk memberikan negative feedback saat tidak terjadi kebuntingan sehingga corpus luteum mengalami lisis sehingga gelombang perkembangan folikel yang baru dimulai.



Testosteron, biasa dikenal sebagai hormon jantan atau androgen. Disebut sebagai hormon jantan karena estrogen berfungsi untuk perkembangan organ reproduksi ternak jantan termasuk berperan penting dalam pubertas, serta kemunculan karakteristik primer ternak jantan. Hormon ini dihasilkan oleh sel leydig di dalam testis dan berfungsi untuk produksi dan perkembangan spermatozoa.


Hormon-hormon reproduksi ternak ini saling berinteraksi satu sama lain dalam pengaturan reproduksi. Peningkatan dan penurunan konsentrasi satu jenis hormon berkaitan dengan kemunculan atau absennya hormon tertentu. Selain itu, faktor iklim dan nutrisi juga mempengaruhi efektifitas dan ketersediaan hormon dalam tubuh.